Minggu, 23 Agustus 2015

SMA 68 Jakarta Goes to Danetzare International Folklore Festival - Erfurt, German 2015



SMA 68 Jakarta participated for the first time in a festival this year. They went to Danetzare International Folklore Festival in Erfurt, German. The festival lasted from the 9th of July to the 12th of July 2015. This group has 18 dancers and 12 musicians with Ms. Widiartinny as Group Director and Ms. Nurul Husnah as Group Manager also along side Ms. Yunita Hardiyanti as the representative of CIOFF Indonesia. In this festival there are 11 countries including Indonesia, United States of America, Serbia, Slovakia, Georgia, Romania, Norway, Belgium, Ukraine and German.
On the Opening Ceremony, there was a parade to Petersberg. After the parade, every country that has participated in the festival performed for 7 minutes. Indonesian Embassy’s representative from Berlin came to meet and greet the students of SMA 68 Jakarta and watched their performance in the opening ceremony.



On the second day, they performed for 50 minutes in Anger Stage that's outdoors in the center of the city. "Folklore Gala" Theater is a theater where the stage is an indoor venue and the audiance have to buy tickets to see the performance form all the countries.

11th July 2015, all the countries had a photo session in Petersberg. After the group photo, all the countries of the festival held an outstanding falshmob performance with the locals in Erfurt.

Closing ceremony, All the group leaders went to town hall to meet the Lord Mayor and gave presents and also took pictures with 2 representatives of each group. Devin Adinata and Salsabila Afifa with Ms. Widiartinny, Ms. Nurul Husnah and Ms. Yunita Hardiyanti as representatives from Indonesia. At night a closing ceremony was held called “Danetzare says goodbye” with all the delegates perform for 7 minutes. Indonesia closed the ceremonny with a fenomenal performance of Saman dance that has been long awaited by the festival committees and the local audience. 2 representatives, Samuel Aldaka and Edianti Ratningpoeti held the Indonesian flag with Ms. Widiartinny got up on stage to receive sertificats from the festival committees and danced the flashmob to close the festival.




“The aim of art is to represent not the outward appearance of things, but their inward significance. –Aristotle” Be proud and #SAVEOURCULTURE

(Puti Anindya)

Kamis, 20 Agustus 2015

SMA Lab School Kebayoran akan Ikuti Festival dan Kompetisi di Yalova-Turki




RMOL. Indonesia patut berbangga dengan prestasi yang diukir oleh kalangan mudanya. Satu dari sekian prestasi yang bisa disebutkan adalah eksistensi siswa/i Indonesia dalam menjalani misi budaya ke luar negeri.

Kalangan muda Indonesia sekali lagi perlu diacungi dua jempol. Masih dalam suasana HUT RI Ke-70, Indonesia patut berbangga dengan prestasi yang diukir oleh kalangan mudanya.

Satu dari sekian prestasi yang bisa disebutkan adalah eksistensi siswa/i Indonesia dalam menjalani misi budaya ke luar negeri.

Pada hari ini, Rabu (19/8),  di Auditorium SMA Labschool Kebayoran, Jakarta, rombongan misi budaya SMA Labschool Kebayoran akan mengikuti festival dan kompetisi, di Yalova-Turki, tepatnya dalam Yalova Folklore Dance Festival & Competition dari tanggal 22 Agustus-6 September mendatang.

Misi dilanjutkan dengan melalukan perjalanan tur ke Venice, Milan, Titlis, Lucerne, Paris, dan Amsterdam. SMA Labschool Kebayoran akan bertanding menunjukkan kebolehan Indonesia di hadapan 10 negara peserta lomba lainnya.

Merupakan sebuah tanggung jawab yang besar untuk memberikan yang terbaik karena di festival yang sama, Indonesia pernah meraih juara 1 dari 10 negara pada tahun 2011. Ini sudah kali ke-12 SMA Labschool mengikuti misi budaya.

Pada tahun ini mereka sudah menyiapkan penampilan terbaik, dan khusus untuk hari dilakukannya kompetisi, mereka akan membawakan tarian medley selama 7 menit, yaitu tarian Topeng, Greget Jawara, dan Tifa. Misi budaya ke Yalova, Turki ini akan diikuti oleh total 28 penari dan pemusik.

Selain berlaga dalam kompetisi, mereka akan melakukan parade dan membawakan tarian Indonesia lainnya seperti Saman, Yapong, Enggang & Balian Bawo, Mandau, yang telah dipelajari selama masa latihan 5 bulan.

"Salut dan sukses untuk anak-anak Indonesia yang nantinya akan menjadi pahlawan bangsa di Turki, semoga kembali dengan selamat ke Indonesia dan memenangkan kompetisinya," ujar Presiden CIOFF® Indonesia, Said Rachmat.

Menurutnya, menang kalah adalah bonus, anak-anak kita sebagai pahlawan bangsa yang membanggakan.

"Di Yalova, Turki ini sudah kali ke 4 Indonesia ikut berpartisipasi, yang ke 4 ini semoga bisa memberikan yang terbaik. SMA Labsky sangat membanggakan," imbuhnya.

Hal ini, katanya, tidak lepas dari peran CIOFF® Indonesia sebagai organisasi non-profesi dan organisasi budaya internasional, sesuai pengertian yang ditentukan oleh UNESCO yang terus berusaha untuk menghidupkan budaya Indonesia di manca negara.

CIOFF® Indonesia berdiri pada tanggal 10 Agustus 1981 dan setidaknya 15 grup setiap tahunnya berhasil berangkat mengharumkan nama Indonesia di berbagai festival dan perlombaan yang tersebar di seluruh dunia. [sam]

sumber: http://www.rmol.co/read/2015/08/19/213986/SMA-Lab-School-Kebayoran-akan-Ikuti-Festival-dan-Kompetisi-di-Yalova-Turki-


(Puti Anindya)

Mahasiswa UNPAD Emban Misi Budaya ke Spanyol


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -  Rombongan misi budaya Universitas Padjadjaran (UNPAD) akan mengikuti festival atau misi budaya ke Zaragoza, Spanyol. Mahasiswa dan mahasiswi UNPAD akan meramaikan Folklore Festival Internasional pada 2-6 September mendatang.

Ini merupakan kali keempat misi budaya yang diikuti mahasiswa UNPAD. Partisipasi mahasiswa UNPAD ini tidak lepas dari peran CIOFF® Indonesia sebagai organisasi non-profesi dan organisasi budaya internasional. Sesuai pengertian yang ditentukan UNESCO yang terus berusaha untuk menghidupkan budaya Indonesia di mancanegara.

Misi budaya ke Spanyol ini akan diikuti oleh komunitas, grup tari yang berisi oleh total 19 penari dan pemusik yang tergabung dalam nama grup USACE (UNPAD Student Art & Culture Expedition) yang akan membawakan tari tradisional Indonesia. Sejumlah tarian yang akan dipertunjukkan adalah tari Saman,Tifa, Yapong, Enggang & Balian Bawo, Piring, Nandak Ganjen, dan Greget Jawara.

CIOFF® Indonesia berdiri pada tanggal 10 Agustus 1981 dan setidaknya 15 grup setiap tahunnya berhasil berangkat mengharumkan nama Indonesia di berbagai festival dan perlombaan yang tersebar di seluruh dunia. UNPAD sendiri tercatat sebagai salah satu universitas yang terus eksis mengirimkan mahasiswanya untuk hadir dalam misi budaya.

sumber : http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/15/08/19/ntbvhu299-mahasiswa-unpad-emban-misi-budaya-ke-spanyol

(Puti Anindya)