Sabtu, 17 Oktober 2015

Sanggar Tari Angsana Karimun Juara 4 di Turki

batampos.co.id – Sanggar tari Angsana membawa harum nama Kabupaten Karimun di pentas tari dunia yang berlangsung di Turki, 7-12 Juli lalu. Mewakili Indonesia, Sanggar Angsana Dance Community berhasil meraih Honorable Price (juara 4) pada ajang 29th International Golden Karagoz Folk Dance Competition di Kota Bursa Turki.

International Golden Karagoz Folk Dance Competition dilaksanakan setiap tahun dengan tujuan mempersatukan aneka budaya dari berbagai negara. Selain itu, mempererat persahabatan, dan saling berbagi nilai budaya masing-masing bangsa di dunia. Untuk tahun 2015, kompetisi diikuti sebanyak 25 negara.

M Ramadhan, Direktur Delegasi Indonesia menyebutkan, Indonesia berhasil masuk final setelah melewati babak semifinal bersama 24 negara lainnya. Sayang di babak final, Indonesia harus mengakui keunggulan Serbia, Bulgaria, dan Republik Turki Siprus Utara. “Meski menduduki juara 4, tapi Indonesia berhak membawa pulang hadiah sebesar 1.000 euro,” sebutnya.

Festival dibuka Wali Kota Bursa, Recep Altepe. Agenda selanjutnya, penukaran cinderamata dari setiap negara dengan pemerintah Kota Bursa. Setiap kontingen mengenakan busana tradisional khas masing-masing negara. Ribuan penduduk Kota Bursa antusias memadati panggung yang terletak di Komplek Museum Kota Bursa.

“Keunikan International Bursa Festival dan Golden Karagoz Folk Dance Competition ini, setiap delegasi dinilai selama berada di tengah arena kompetisi. Selain itu, setiap delegasi harus tampil tiap hari pada ajang festival dan kompetisi di panggung yang berbeda. Tidak hanya penampilan yang dinilai, termasuk bagaimana para delegasi berperilaku dan bersosialisasi satu sama selama di pemondokan,” bebernya.

Angsana Dance Community mendapat kesempatan tampil sebanyak 6 kali di tiga tempat berbeda. Masing-masing saat Opening Ceremony pada 7 Juli, Pra-kompetisi 8 Juli, Semi Final 11 Juli, dan Final 12 Juli di Achicava Tiyatsoru, Open Air Theatre. “Pada setiap kesempatan, sanggar tari Angsana membawa misi budaya Melayu. Sungguh sangat mendebarkan karena setiap peserta tampil sangat prima,” ujar Ramadhan.

Disebutkan, keberhasilan Sanggar Anggsana meraih juara empat berkat berlatih keras selama dua bulan. “Latihan berat dan disiplin yang dijalani tim selama dua bulan, terbayar sudah dengan torehan prestasi membanggakan. Jadi, perjalanan tim Sanggar Anggsana dari Karimun untuk mewakili Indonesia tak sia-sia,” tambahnya. (enl)

Sumber : http://batampos.co.id/30-07-2015/sanggar-tari-angsana-karimun-juara-4-di-turki/




Universitas Padjajaran Bandung Succesfully Amazed The 24th EIFOLK International Folklore Festival

Universitas Padjajaran Bandung was successfully amaze the audiences of  the 24th EIFOLK International Folklore Festival Zaragoza - Spain that held from September 2nd until September 6th. The group it self has 12 dancers and 7 musicians with Mrs. Fitria Sawfini as group Director and Miss Nur Aini Prastuti as group choreographer. The festival was participated by 7 countries including Indonesia. They were Argentina, Mexico, Bangladesh, Indonesia, Slovenia, Russia, and Hungary.

At the first day of the festival all groups were doing the parade at the city center called Plaza Del Pilar. And had the 5 minutes performance each group. There, Indonesia was performing Balian Bajo dance from Kalimantan. But after the parade at Plaza Del Pilar their performance did not finish yet. They still had one performance in the end of the day at the small town near Zaragoza. And they performed for 1 hour and was dancing all the dances (Nandak ganjen dance & Greget Jawara dance from Betawi, Yapong dance from java, Tifa dance from Papua, Piring dance from Padang, Enggang & Balian Bajo from Kalimantan) excluding Saman dance. And they got a big applause from the citizen who came and watch their performances.

In this festival each country should send 2 couples to learn Spanish dance that would be performed at the closing ceremony. The dance it self called Kotha Dance. From Indonesia group we send Ayya, Aida, Benyamin, and Agam.

At closing ceremony, Indonesia group were performed the amazing Saman dance. The closing ceremony was held in a very big auditorium in Zaragoza. Every country who participate in the festival were performing very well. And also Indonesia was successfully amazed the audience. The President of the festival said that he was very happy to saw Indonesian performance. And it was the dance that he was waiting for along that night.

Great job Universitas Padjadjaran Bandung, keep proud and spread our culture to people around the world.

(Nur Aini Prastuti)






Kamis, 08 Oktober 2015

Amazing Performance by CIOFF® Indonesia and Nusantara Art Community Marsudirini Junior High School in 14th Gangneung International Junior Art Festival 2015



"Performance from Indonesia that I will never forget for a lifetime," said one of the organizers of the 14th International Junior Art Festival Gangneung after watching the performances of Indonesia at closing event. Indonesia represented by CIOFF® Indonesia and Nusantara Art Community Marsudirini Junior High School received a very positive response including standing applause from the audience and the organizers of the event. They congratulated the Indonesian team and acknowledge the performance of Indonesia was very great and riveting.



14th Gangneung International Junior Art Festival has been held on July 29th until August 4th, 2015. The festival is followed by six countries namely Indonesia, Russia, Thailand, Japan, Kazakhstan, and South Korea.


In the series of events, each group was given opportunity twice to display their culture, but the director of the festival, Mr. Kyuman Sim gave Indonesia opportunity to performs three times. Mr. Kyuman Sim himself admitted that he believed the Indonesian team are good and professional.

In addition to featuring 6 numbers of dance, Indonesia follows several activities namely visiting museum of Korean’s fan, group induction, and parade in 1 kilometer long. The most memorable venue was Gyeongpo Beach, which also famous for the astonishing beach.

14th Gangneung International Junior Art Festival gave an amazing experiences. You made us proud, Nusantara Art Community Marsudirini Junior High School.

Sabtu, 03 Oktober 2015

SMA LABSCHOOL KEBAYORAN MERAIH PENGHARGAAN DI YALOVA-TURKI 23-30 AGUSTUS 2015


Tanggal 22 Agustus 2015 group kesenian SMA Labschool Kebayoran berangkat ke kota Yalova di Turki untuk mengikuti TUFAG 29th International Folk Dance Festival and Golden Carnation Folk Dance Competition di Kota Yalova-Turki. Festival yang cukup bergengsi ini diselenggarakan oleh TUFAG, yaitu salah satu asosiasi kebudayaan di Turki yang setiap tahunnya aktif dalam penyelenggaraan kompetisi dan festival internasional. Pada tahun 2015 ini CIOFF Indonesia memberangkat SMA Labschool Kebayoran untuk turut memeriahkan dan mewakili Indonesia dalam acara festival tersebut.

Group SMA Labschool Kebayoran yang terdiri dari 18 penari, 10 pemusik dan 5 orang official, di pimpin oleh Ibu Yuyun Kurniawaty sebagai Pimpinan group , telah melakukan persiapan selama 4 bulan untuk siap bertanding di Yalova dengan membawakan tarian-tarian tradisional Indonesia yang indah dan dinamis. Tarian-tarian tersebut adalah Tari Greget Jawara dan Tari Nandak Ganjen dari Betawi, Tari Topeng dari Jawa Barat, Tari Tifa dari Papua, Tari Enggang, Mandau dan Balian Bawo dari Kalimantan dan Tari Saman dari aceh. Semua tarian tersebut di iringi oleh alunan musik tradisional yang dimainkan oleh siswa-siswa SMA Labschool Kebayoran.

Festival ini di ikuti oleh 9 negara yaitu, Bulgaria, Alzajair, North Cyprus, Romania, Makedonia, Yunani, Serbia, Indonesia dan Turki yang di wakili oleh group tari dari TUFAG. Selama 7 hari negara-negara perserta tampil menghibur masyarakat Yalova di 6 panggung yang berbeda. Upacara Pembukaan festival di adakan di Mini Amfiteater Yalova yang turut di hadiri oleh Bapak Harlan Hakim sebagai Pensosbud KJRI di Istanbul. 

Pada tanggal 27 Agustus 2015 hari kompetisi pada festival ini, setiap negara menampilkan tari-tarian terbaik mereka di depan ribuan penonton dan dewan juri di Baris Manco Amfiteater. Group SMA Labschool Kebayoran menampilkan medley Tari Greget Jawara, Tari Topeng dan Tari Tifa yang di koreografikan secara apik dan menarik. Selain kompetisi tari ada pula kompetisi kostum tradisional yang menampilkan busana terbaik dari masing-masing negara. Group Indonesia menampilkan keindahan kostum Cendrawasih yang berasal dari Bali yang mengundang decak kagum semua penonton.

Di akhir acara, Panitia mengumumkan hasil penilaian dewan juri dimana Juara 1 di raih oleh Bulgaria, Juara 2 North Cyprus dan Juara 3 oleh Alzajair, serta pemenang Kostum Terbaik di raih oleh Indonesia. 

Kegembiraan dan suka cita di rasakan oleh semua peserta. Pihak panitia TUFAG mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besar nya kepada semua pemenang dan negara peserta yang sudah memeriahkan dan menyuguhkan penampilan mereka yang luar biasa pada  Acara TUFAG 29th International Folk Dance Festival and Golden Carnation Folk Dance Competition. 



SMA NEGERI 8 MENGHARUMKAN NAMA INDONESIA DI ZACATECAS INTERNATIONAL FOLKLORE FESTIVAL ZACATECAS-MEKSIKO, 26 JULI - 2 AGUSTUS 2015



SMA Negeri 8 berpartisipasi di acara Zacatecas International Folklore Festival 2015 di kota Zacatecas-Meksiko pada tanggal 26 Juli - 2 Agustus 2015. Ini adalah ke-4 kali nya SMA Negeri 8 berkesempatan bekerja sama dengan CIOFF Indonesia untuk mengikuti festival folklore internasional di luar negeri. Sebelum nya, SMA Negeri 8 yang dipimpin oleh Ibu Cut Meurah Regariana ini pernah mengikuti folklore festival di negara Korea Selatan, North Cyprus dan Spanyol, dan pada tahun ini SMA Negeri 8 mendapatkan keberuntungan untuk mengikuti salah satu festival CIOFF terbesar di dunia yaitu di Kota Zacatecas di Meksiko.

Kota Zacatecas ini adalah kota kecil yang berada di 600 km di sebelah utara kota Meksiko dan cukup unik karena berada di dataran tinggi yaitu 2440 meter di atas permukaan laut. Tiap tahun nya Pemerintahan Kota Zacatecas yang dipimpin oleh Walikota Mr. Arnoldo Rodriguez Reyes bekerja sama dengan CIOFF Mexico Mr. Alejandro Camacho Gonzalez mengadakan International Folklore Festival dan tahun ini adalah ke 20 kali nya mereka mengadakan festival ini. Mereka mengundang berbagai negara dari 5 benua serta group-group Nasional dari Mexico dan group-group lokal Zacatecas untuk turut meriahkan acara ini. Pada tahun 2015 mereka mengundang 18 negara yaitu Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Kolombia, Kosta Rika, Mesir, El Salvador, Spanyol, Perancis, Kanada, Haiti, India, Indonesia, Nikaragua, Panama, Polandia, dan Rusia, serta 11 group nasional dari berbagai provinsi di Mexico dan 10 group lokal Zacatecas. 

Pada saat di adakan festival folklore ini, para penonton datang dari berbagai penjuru kota Zacatecas, bahkan dari berbagai kota di sekitar Zacatecas dan provinsi lain di Meksiko. Mereka datang untuk menyaksikan festival yang berlangsung selama seminggu yang di adakan di 20 panggung yang berbeda baik di kota Zacatecas mau di kota tetangga.  Dalam acara ini SMA Negeri 8 berkesempatan untuk menghibur para penonton di 7 panggung berbeda. Group Indonesia mempunyai kesempatan khusus untuk tampil di Estada Policia yaitu Kepolisian Zacatecas yang bertanggung jawab untuk keamanan seluruh peserta pada acara ini.

Dalam festival ini, group SMA Negeri 8 yang beranggotakan 17 orang ini membawakan 7 tarian dari berbagai provinsi di Indonesia, di antaranya Tari Greget Jawara dan Tari Nandak Ganjen dari Betawi, Tari Yapong dari Jawa Tengah, Tari Piring dari Sumatera Barat, Tari Tifa dari Papua, Tari Enggang dan Balian Bawo dari Kalimantan dan yang paling favorit adalah Tari Saman dari Aceh di mana group SMA Negeri 8 ini mendapat “standing ovation” dari para penonton saat tampil di Kota Guadalupe. 

Perwakilan Pemerintah Indonesia KBRI Mexico turut hadir pada acara ini dan menyaksikan penampilan group SMA Negeri 8 pada saat Upacara Pembukaan dan di Teater Fernando Calderon. Pihak KBRI Mexico City yang di wakili oleh Sekretaris II Bidang Penerangan dan Sosial Budaya, Mrs. Febby Fahrani beserta Staf Lokal KBRI Mr. Ryo mengucapkan rasa bangga dan penghargaan yang setinggi-tingi nya kepada Group SMA Negeri 8 yang telah mengharumkan nama Indonesia di Mexico dan turut menjadi duta bangsa dalam memperkenalkan kebudayan dan kesenian traditional Indonesia kepada masyarakat Zacatecas dan semua negara peserta Zacatecas International Folklore festival.







Erau International Folklore and Art Festival (EIFAF) 2015




PESTA ADAT ERAU DAN INTERNATIONAL FOLK ART FESTIVAL (EIFAF) 2015 - Pesta Adat Erau 2015 kembali digelar bersamaan dengan International Folk & Art Festival (EIFAF) pada 6-14 Juni di Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan ini akan  diikuti oleh 30 paguyuban/sanggar seni di Kukar beserta 17 negara, yaitu: Bulgaria, Hongaria, Estonia, Latvia, Slovenia, Jerman, Polandia, Italia, Rusia, Mesir, Afrika Selatan, Malaysia, Filipina, Turki, Korea Selatan, Venezuela dan Amerika Serikat.

Pada 6 Juni, acara diawali dengan kirab budaya yang diikuti oleh delegasi mancanegara ataupun perwakilan sanggar seni dengan menempuh jarak kurang lebih 2 km di jalan utama Kota Tenggarong. Pembukaan Erau sendiri berlangsung pada 7 Juni pukul 09.00 WITA di Keraton Kutai, sedangkan pembukaan EIFAF 2015 dilaksanakan pada 10.00 WITA di Stadion Rondong Demang. 

Selama berlangsungnya EIFAF 2015, warga maupun wisatawan dapat menikmati berbagai atraksi seni budaya baik lokal, Nusantara maupun mancanegara. Kesenian lokal seperti Kutai dan Dayak akan dikolaborasikan dengan kesenian mancanegara. Penutupan Erau berlangsung pada 14 Juni 2015 di halaman keraton dengan acara puncak adat berupa Mengulur Naga dan Belimbur (siram-siraman air).

Pesta Adat Erau sendiri dalam bahasa kutai adalah “eroh” yang berarti ramai, riuh, ribut, atau suasana yang penuh sukacita. Kegiatan masyarakat Tenggarong ini mengandung banyak makna, baik yang bersifat sakral, ritual maupun hiburan. Erau terus dilestarikan sebagai upaya memelihara tradisi leluhur dengan melibatkan seluruh kesultanan, kerajaan dan masyarakat umum.

Pada pelaksanaannya, terdapat 3 macam Erau adat dalam lingkup Kesultanan Kutai, yaitu: Erau Tepong Tawar, dilaksanakan oleh kerabat keraton pada waktu tertentu berdasarkan keinginan pada suatu pekerjaan. Pada pelaksanaan ini, raja bergerak bebas tidak memiliki batasan; Erau Pelas Tahun, dilaksanakan oleh kerabat keraton yang berhubungan dengan aktivitas rakyat, ditujukan untuk membersihkan segala hal yang menganggu kehidupan di permukaan bumi dalam suatu wilayah pekerjaan; Erau Beredar di Kutai, dilaksanakan oleh kerabat keraton, ditandai dengan prosesi “Mendirikan Ayu” dan diakhiri dengan prosesi “Merebahkan Ayu”.

Erau memiliki tahap praprosesi dan prosesinya. Praprosesi memiliki beberapa ritual pendahuluan sebagai upaya untuk membuka komunikasi kepada alam gaib yang diyakini ada dan dapat saling memberikan manfaat dalam kehidupan nyata. Ada pula tahapan-tahapan membersihkan diri dari unsur-unsur jahat yang dilakukan oleh Sultan.

sumber : http://www.indonesia.travel/events/detail/1122/pesta-adat-erau-dan-international-folk-art-festival-eifaf-2015

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

SAMARINDA - Festival rutin yang digelar setiap tahun di Kutai Kartanegara kembali digelar. Festival yang terkenal dengan sebutan Festival Erau itu akan digelar mulai 7 hingga 14 Juni 2015.

Seperti tahun sebelumnya, Festival Erau tahun ini kembali bertajuk Erau International Folklore and Art Festival (EIFAF) 2015. Selain mementaskan Erau Adat Kutai, festival ini juga menggelar International Folklore and Art Festival.

“Sejumlah negara sudah menyatakan kesediaan untuk hadir dalam gelaran International Folklore and Art Festival. Ada 14 negara termasuk tuan rumah mengkonfirmasi kehadirannya di acara ini,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara Sri Wahyuni, Rabu (3/6/2015).

Jumlah negara yang hadir tahun ini lebih banyak dari EIFAF 2014 lalu yang dihadiri 11 negara. Peningkatan jumlah delegasi International Folklore and Art Festival semakin membuktikan jika keberadaan Festival Erau mulai mendapat perhatian dunia internasional.

“Kami ingin membuat Festival Erau tak hanya bisa dirasakan oleh warga Kutai Kartanegara dan sekitarnya, tapi kami juga ingin mendunia,” katanya.

Dalam agenda yang disusun dalam EIFAF 2015 kali ini, pembukaan Erau Adat Kutai akan dilaksanakan pada Minggu, 7 Juni 2015, pagi. Masih di hari yang sama sekira pukul 10.00 WITA, juga akan dibuka International Folklore and Art Festival.

Negara-negara yang bakal hadir dalam Erau tahun ini antara lain Amerika Serikat, Afrika Selatan, hongaria, Italia, jerman, Korea Selatan, Polandia, Malaysia, Turki, Venezuela, Slovenia, Estonia, Mesir, Rusia, dan Latvia. 

Ada dua negara yang sebelumnya mendaftar namun belakangan mengundurkan diri yakni Filipina dan Bulgaria.

“Jadi mereka akan menyajikan sajian budaya mereka seperti tari dan pakaian adat masing-masing negara. Pengunjung bisa menyaksikan festival ini sambil tetap bisa menyaksikan gelaran budaya adat Kutai,” timpal Sri.

Dia mengingatkan, kegiatan ini terbuka untuk pengunjung dari mana pun. Festival ini juga dihiasi dengan sejumlah pameran di beberapa sudut Kota Tenggarong. 

Gelaran EIFAF 2015 memang dipusatkan di Tenggarong, Ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara.

Puncak acara Erau Adat Kutai adalah Belimbur. Belimbur bisa diartikan sebagai saling siram dengan menggunakan Air Sungai Mahakam. 

Seluruh warga, termasuk pengunjung dibolehkan saling siram. Belimbur digelar pada hari terakhir Perayaan Erau.

Sumber : http://daerah.sindonews.com/read/1008828/174/festival-internasional-erau-bakal-kembali-digelar-1433409632

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bisnis.com, JAKARTA - Bagi Anda yang ingin melihat kebudayaan Kutai berkolaborasi dengan budaya asing, datanglah ke Pesta Adat Erau 2015 pada 6-14 Juni 2015 di Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. 

Seperti yang dikutip dari situs pariwisata Indonesia, Wonderful Indonesia, Jumat (5/6/2015), Festival tersebut kembali digelar bersamaan dengan International Folk & Art Festival (EIFAF) 2015.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 paguyuban/sanggar seni di Kutai Kertanegara (Kukar) dan 17 negara yakni Bulgaria, Hongaria, Estonia, Latvia, Slovenia, Jerman, Polandia, Italia, Rusia, Mesir, Afrika Selatan, Malaysia, Filipina, Turki, Korea Selatan, Venezuela, dan Amerika Serikat.

Rangkaian acara akan diawali dengan kirab budaya yang diikuti oleh delegasi mancanegara ataupun perwakilan sanggar seni sepanjang 2 km di jalan utama Kota Tenggarong, besok. Sementara itu, pembukaan Pesta Adat Erau berlangsung pada 7 Juni pukul 09.00 WITA di Keraton Kutai, sedangkan pembukaan EIFAF 2015 dilaksanakan pada 10.00 WITA di Stadion Rondong Demang.

Ragam Atraksi
Selama berlangsungnya EIFAF 2015, warga maupun wisatawan dapat menikmati berbagai atraksi seni budaya baik lokal, nusantara, maupun mancanegara. 

Dalam bahasa Kutai, Pesta Adat Erau adalaheroh yang berarti ramai, riuh, ribut, atau suasana yang penuh suka cita. Kegiatan masyarakat Tenggarong ini mengandung banyak makna, baik yang bersifat sakral, ritual maupun hiburan. Erau terus dilestarikan sebagai upaya memelihara tradisi leluhur dengan melibatkan seluruh kesultanan, kerajaan dan masyarakat umum.

Pada pelaksanaannya, terdapat 3 macam Erau adat dalam lingkup Kesultanan Kutai, yaitu Erau Tepong Tawar yang dilaksanakan oleh kerabat keraton pada waktu tertentu berdasarkan keinginan pada suatu pekerjaan. Pada kegiatan ini, raja bergerak bebas tidak memiliki batasan.

Kemudian, Erau Pelas Tahun yang dilakukan oleh kerabat keraton yang berhubungan dengan aktivitas rakyat, ditujukan untuk membersihkan segala hal yang menganggu kehidupan di permukaan bumi dalam suatu wilayah pekerjaan.

Selanjutnya , Erau Beredar di Kutai. Pada kegiatan itu kerabat keraton melakukan prosesi mendirikan ayu dan diakhiri dengan prosesi merebahkan ayu. Penutupan pesta yang berlangsung pada 14 Juni 2015 di halaman keraton dengan acara puncak adat berupa Mengulur Naga dan Belimbur (siram-siraman air).
Sumber : http://m.bisnis.com/traveling/read/20150605/224/440494/pesta-adat-erau-2015-kolaborasi-budaya-asing-lokal

Erau International Folklore And Art Festival(EIFAF) Tahun 2015
Erau tahun ini dilaksanakan pada tanggal 6-14 Juni 2015, di hadiri 17 Negara peserta dengan jumlah peserta lebih dari 300 orang. Adapun Negara-negara tersebut adalah : Bulgaria, Hungaria, Estonia, Latvia, Slovenia, Jerman, Polandia, Italia, Rusia, Venezuela, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Mesir, Malaysia, Filipina, dan Turki serta Korea Selatan. Selain itu pihak International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) Indonesia juga akan mengundang group kesenian yang tergabung dalam UNISCO.

Pelaksanaan Eifaf tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, beberapa agenda kegiatan seperti Parade Budaya akan disatukan dengan parade Peserta Eifa. Kegiatan kesenian ada 3 lokasi yaitu di Expo Stadion Rondong Remang, Taman Ulin dan Skate Park depan sekretariat gerbang raja

Green Tenggarong rencananya akan di laksanakan di Pulau Kumala setelah itu dilanjutkan dengan eksebisi kapal menyusuri sungai Mahakam, sedangkan City Tour dilaksanakan di Desa Sumber Sari Kecamatan Loa Kulu, yang diisi dengan kegiatan menanam padi, menanam pohon, menangkap ikan dan permainan tradisional peserta Eifaf.

Sumber: http://www.pendidikankukar.com/erau/erau-2015/