Senin, 05 Agustus 2019

SMA Islam Al Azhar 3 Bakal Menari Ratoh Jaroe di Nyirseg Internasional Folk Dance Festival


SMA Islam Al Azhar 3
By Riandar Fata Hudaya, Akurat.co, 4 Agustus 2019
AKURAT.CO, Organisasi budaya Internasional, CIOFF Indonesia membawa SMA Islam Al Azhar 3, Jakarta mewakili Indonesia unjuk kebolehan dalam festival seni-budaya Internasional, Nyirseg Internasional Folk Dance Festival yang ke-9.
Festival tersebut berlangsung di kota Nyiregyhaza, Hongaria pada pertengahan Agustus 2019. Ada delapan negara yang ikut meramaikan festival tersebut dan selain Indonesia, juga Wakil dari Asia ialah India.
Sekolah SMA Islam Al Azhar 3 akan mengirim 28 orang terdiri dari siswa-siswi, untuk menampilkan sejumlah tarian Tradisonal dan menampilkan permainan musik - musik kontemporer yang mengiringi tarian tersebut.
Diantara tarian tradisional tersebut, salah satunya siswa-siswi SMA Islam Al Azhar 3 akan menampilkan Tarian Ratoeh Jaroe. 
Tari Ratoeh Jaroe merupakan tarian yang ditampilkan pada pembukaan Asian Games 2018 di GBK, Senayan pada Agustus lalu. Tarian tersebut sempat viral lantaran memukau para penonton dan kontingen dari negara-negara peserta Asian Games.
Hal itu diutarakan oleh Endah Sri Lestari selaku pembina ekstakurikuler tari saat ditemui dalam acara pelepasan SMA Islam Al Azhar 3 - Jakarta Goes to 9th Nyirseg Internasional Folk Dance Festival, Nyiregyhaza- Hungary belum lama ini.
"Diantaranya, tentu Tari Ratoh Jaroe (asal Aceh), Tari Piring (Sumatera Barat), Tari Yapong (asal Jakarta), Tari Tokecang (Jawa Barat), Tari Saman (Aceh), Tari dari Papua," ujar Endah Sri Lestari.
Tari Ratoh Jaroe berasal dari Naggroe Aceh Darussalam. Banyak orang keliru antara Tari Ratoh Jaroe dengan Tari Saman. Padahal keduanya beda.
Penari Tari Ratoh Jaroe saat menari dalam posisi duduk, menggelengkan kepala ke kanan-kiri, menepuk dada, berlutut dan membungkukan dada.
Tari Ratoh Jaroe akan terlihat sempurna jika penari menggerakannya secara kompak dan mengikuti irama musik yang disebut Rapai. Jika Rapai sudah dimainkan, maka penari langsung mengatur posisinya dan mulai penari.
Said Rachmat selaku President of CIOFF Indonesia.
Endah menjelaskan murid - murid yang ikut menari, latihannya Sabtu dan Minggu. Tiap latihan, kurang lebih bisa 4 jam. Kemudian, memberi yang terbaik untuk murid, Endah menjelaskan pihak sekolah sampai menyewa jasa pelatih profesional.
"Untuk latihan ada program dari EO (event organizer alias pelatih) EO ini saya sudah kenal lama. Mereka tentu hebat-hebat," jelasnya.
Said Rachmat selaku President Of CIOFF Indonesia dalam kesempatan wawancara, menegaskan tarian tradisional ditampilkan dalam Nyirseg Internasional Folk Dance Festival dipastikan original tanpa dimodifikasi apapun.
"Tariannya gak ada (modifikasi). Original semua. Namun Kita memang memodifikasi sedikit dibagian musik kontemporernya. Sehingga tidak dominan tradisionalnya. Karena ini - kan Internasional," kata Said Rachmat.
Said Rachmat mengatakan murid SMA Islam Al Azhar 3 juga bakal tampil dihadapan Dubes RI untuk Hongaria, AH Dimas Wahab.
"Nanti disana kita akan berkunjung dan menampilkan satu tarian di depan Dita Besar ( Duber RI untuk Hongaria)," tukasnya.
"Kita akan berangkat tanggal 13 Agustus (2019) ke Kota Budapest, lalu lanjut menuju Nyiregyhaza, (itu) kota dimana Festival diadakan. Diharapkan 14 (Agustus 2019) sudah berada ditempat festival," tambahnya.[]

Jumat, 02 Agustus 2019

PIFAF 2019 Pikat Wisatawan dengan Atraksi Street Dance

Ilustrasi/Foto: Dok. Kemenpar


By Moch Prima Fauzi, Travel.detik.com, 1 Agustus 2019

Jakarta - Polewali Mandar Folk and Art Festival (PIFAF) 2019 mulai digelar hari ini. Ajang ini dirancang untuk mengangkat potensi wisata Polewali Mandar (Polman).

Digelar hingga 7 Agustus nanti, PIFAF 2019 diikuti peserta berbagai negara dengan agenda yang cukup padat, salah satunya gelaran street dance di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Tapango, Bulo, Mapilli, Limboro dan Polewali.

"Ini keren. Cara efektif untuk memperkenalkan potensi pariwisata di penjuru Polman. Jadi konsep acaranya tidak tercentral di satu titik, tetapi menyebar diseluruh tempat. Dengan itu seluruh potensi yang ada semakin terangkat," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan tertulis, Kamis (1/8/2019).

Street dance akan dimulai di Kecamatan Bulo. Lokasinya berada di SMPN 6 Wonomulyo pada Jumat (2/8), pukul 15.30 WITA. Di mana dijadwalkan tiga delegasi negara akan tampil di tempat ini yakni India, Ceko dan Korea Selatan.

Street dance kedua berlanjut di Lapangan sepakbola Kecamatan Limboro, Sabtu (3/8). Sama seperti hari sebelumnya, acara dimulai pukul 15.30 WITA. Di tempat ini giliran delegasi dari Timor Leste, Ekuador, Slovakia yang dijadwalkan tampil.

Pasar Pelitakan Kecamatan Tapango, menjadi destinasi selanjutnya pelaksanaan street dance, Senin (5/8). Dijadwalkan delegasi Timor Leste, Ekuador dan Slovakia akan tampil di tempat ini. Agenda street dance keempat beralih ke Kecamatan Mapilli, Selasa (6/8) di mana delegasi Ceko, Korsel dan India akan pentas di Sport Centre Mapilli.

"Saya yakin ini akan menjadi corong marketing yang baik. Karena mereka datang dan tampil di berbagai tempat. Ini tentu menjadi pengalaman yang unik yang menjadi sebuah cerita menarik. Belum lagi postingan mereka di media sosial ketika mereka berkunjung ke Polman. Ditambah lagi efek pemberitaan media yang semakin mengangkat nama Polman itu sendiri," ujar Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management Calendar of Event (CoE) Esthy Reko Astuti.

Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Rizki Handayani mengapresiasi upaya maksimal yang dilakukan untuk mengangkat potensi wisata lewat PIFAF 2019. Dengan itu PIFAF menjadi corong promosi yang efektif disamping sebagai atraksi mendatangkan wisatawan.

"Memang seharusnya seperti itu. Atraksi wisata menjadi alat untuk mempromosikan berbagai potensi wisata yang ada di daerah. Apalagi delegasi peserta PIFAF ini berasal dari berbagai negara. Tentunya cerita ini akan mereka bawa pulang dan menjadi corong efektif memperkenalkan potensi pariwisata Polman ke dunia internasional," kata Rizki yang diamini Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani.

Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Polman, Andi Masri Masdar menjelaskan, berbagai rangkaian acara jelas ditujukan untuk mempromosikan potensi pariwisata Polman. Mulai kunjungan ke tempat wisata hingga mementaskan kesenian dari negara masing-masing. Dari kelima tempat tersebut dilakukan survei pihak Counseil International des Organisations de Festivals de Folklore et d'art Traditionnels (CIOFF) Indonesia.

"Delegasi enam negara peserta ini pun kita bawa mengunjungi sentra kerajinan dan pariwisata. Termasuk kunjungan ke wisata edukasi pelestarian penyu di Pantai Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo. Mereka pun akan diajak memeriahkan Sandeq Race 2019 pada Rabu (7/8). Termasuk juga mengunjungi berbagai destinasi yang lainnya di Polman. Semoga upaya ini semakin membuat pariwisata Polman tampil di pentas dunia," paparnya.