Rabu, 22 Oktober 2014

Adhigana Dhayapraba, Labschool Kebayoran Tampil Memukau di Katowice



Tim Adhigana Dhayapraba Labschool Kebayoran Jakarta berpartisipasi dalam festival folklore Międzynarodowego Studenckiego Festiwalu Folklorystycznego ( 27th International Students Folklore Festival) yang di adakan di kota Katowice-Polandia pada tanggal 30 Agustus-8 September. Festival ini di meriahkan oleh 8 negara yang terdiri dari Indonesia, Polandia, Romania, Belarusia, Republic Ceko, Turki, China, dan Italy.

Tim Adhigana Dhayapraba terdiri Dari 18 penari, 9 pemusik, Ibu Widya Yestina Limhar sebagai Director, Ibu Siti Khairiyah Ngadenan sebagai co-Director, Doni Zain sebagai Official, Ayu Wiranti sebagai Leader dan Representative CIOFF Indonesia, Serta Puti Anindya sebagai Choreographer.

Dalam Festival yang bertemakan festival pelajar ini, Tim Indonesia membawakan 7  tarian, yaitu: Tari Nandak Ganjen dari Betawi, Tari Tokecang dari Jawa Barat, Tari Piring dari Sumatra Barat, Tari Enggang, Tari Mandau, dan Tari Balian Bawo, dari Kalimantan dan Tari Saman dari Aceh yang menjadi “Primadona” dalam festival ini. Festival yang diselenggarakan tahunan oleh Universitas Katowice ini di adakan di teater-teater besar, taman, dan Gereja Katedral di Kota Katowice dan sekitarnya.

Penampilan Tim Labschool Kebayoran selalu di tunggu-tunggu oleh penonton dan masyarakat Polandia, serta selalu mendapat ‘Standing Applause” yang sangat meriah. Di akhir festival, Panitia Festival memberikan gelar “the Best Group” kepada group Indonesia, bedasarkan kedisiplinan dan penampilan tari dan music yang menakjubkan.


Tim Indonesia mengadakan Indonesian Night dan mendapatkan julukan 'The Best Coutries Night'.

Acara Country’s Night yang di adakan Tim Indonesia mendapatkan julukan “The Best Country”s Night”. Pada acara tersebut Tim Adhigana Dayapraba menyajikan berbagai makanan ringan khas Indonesia seperti kue lapis legit, keripik pisang, keripik paru, dan lain-lain untuk semua peserta festival sebanyak sekitar 250 orang. Tim Indonesia juga mempersembahkan tarian dan musik khas Indonesia yang sangat di sukai oleh para peserta, dan juga mengajarkan Tari Saman kepada 50 orang peserta dari Negara lain yang berpartisipasi. Tim Indonesia juga memperkenalkan permainan “Bambu Gila” dan ampar-ampar pisang. Acara di akhiri dengan joget bersama dengan seluruh peserta dengan lagu Kopi Dangdut dan Poco-poco serta mengadakan flash mob dengan lagu poco-poco dan kopi dangdut. Di tengah acara ini, Ketua Panitia Barbara Uracz mengungkapkan bahwa acara Country’s Night Indonesia sangat menarik dan menjadi The Best Country’s Night.


"Banggalah pada diri kita yang telah mengangkut martabat bangsa Indonesia, dan anda pernah menjadi salah satu anak bangsa yang menjadi Misi Budaya Indonesia"

- CIOFF ® Indonesia








Sabtu, 18 Oktober 2014

Indonesia Raih 'The Best Performer' di Festival Turkey


"Grup Tari Svarnabhadaya Balawan Dipta dari SMA Labschool Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mendapat penghargaan terbaik dalam acara Lomba Tari Daerah di kota wisata Büyükçekmece, Turki," kata Kepala Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Ankara, Robertus Irawan, kepada Antara Kairo, Ahad.

Festival Internasional Tarian Rakyat ke-12 di Kultur Park Kota Büyükçekmece" tersebut berlangsung dari 25 Juni hingga 7 Juli 2012.

Duta Besar Indonesia untuk Turki, Nahari Agustini, menyambut hangat penghargaan tersebut. "Penghargaan ini tentunya menambah semakin dikenalnya Indonesia di dunia internasional melalui penampilan kesenian daerah," katanya.

Festival bertema "Sevgi Birbirimize, Bari Hepimize" (Love for Each Other, Peace for All) ini diikuti 20 negara.

Selain Indonesia dan Turki, juga Amerika Serikat, Belanda, Brasil, Bulgaria, Jordania, Korea Selatan, Meksiko, Macedonia, Polandia, Serbia, Siprus Utara, Slovakia, Spanyol, Tarjikistan, Thailand, Togo, Ukraina, dan Yunani.

Disebutkan, para juri lomba berasal dari Portugal, Korea Selatan, Pilipina, Spanyol, Belanda, dan dari Turki. Para peserta menampilkan jenis tari pergaulan rakyat masing-masing negara.

Grup tari SMA Labschool Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini dipimpin Sri Wahyuni, Iwan dari Labschool, dan Ayu serta Fitri dari CIOFF Indonesia (Conseil International des Organisations de Festivals de Folklore et d"Arts Traditionnels/International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts).

Büyükçekmece merupakan kota wisata pantai di pesisir Laut Marmara, berjarak 41 km dari Masjid Buru Istambul atau Blue Mosque yang sangat populer untuk turis manca negara.

Pemerintah Kota Büyükçekmece dikenal cukup aktif mempromosikan wisata dan budaya Turki.

Para siswa SMA Labschool serta para pembimbingnya menyatakan kepuasannya dan gembira serta bangga atas pertunjukan tersebut.

Seusai pertunjukan, para duta bangsa itu berwisata dengan bus keliling Eropa mencakup Prancis, Belgia, Belanda, Jerman, Swiss, dan Italia. "Bravo adik-adik kita yang beraktivitas positif dan kreatif ikut mempromosikan Indonesia di luar negeri", kata wanita Duta Besar, Nahari Agustini. (Ant)

Ket. Gambar: Ilustrasi dari google

Sumber : Harian Analisa

Pentas Pamit Pasir Putih Unpad Sebelum Ikuti Nan Ying International Folklore Festival di Taiwan


Tanggal Pelaksanaan: 20 September 2014
Tempat Pelaksanaan: Gedung Teater Indoor Dago Tea House


Bermula dari keinginan melanjutkan kesuksesan misi budaya sebelumnya di International Giresun Aksu Festivali di Turki pada tahun 2012 dan Zakopane Festival of Highland Folklore serta kompetisi di Polandia pada tahun 2013, Pasir Putih Unpad akan kembali mengharumkan dan membawa kebudayaan Indonesia ke mancanegara. Tim misi budaya Padjadjaran Seni Musik  dan Tari (Pasir Putih) Universitas Padjadjaran akan mengikuti kegiatan Nan Ying International Folklore Festival di Taiwan yang bekerja sama dengan Organisasi Kebudayaan Dunia, CIOFF Indonesia yang berada di bawah naungan UNESCO pada 3 Oktober 2014 – 17 Oktober 2014 bertempat di Tainan City, Taiwan. Sebelumnya Tim Pasir Putih Unpad akan mengadakan Pentas Pamit bertajuk "Joy of Togetherness with Indonesia Culture Towards Taiwan” pada Sabtu, 20 September 2014 bertempat di Gedung Teater Dago Tea House, Bandung.

Dalam misinya nanti, Tim Pasir Putih Universitas Padjadjaran akan membawakan tujuh tarian daerah Indonesia yang diiringi dengan live music. Tarian-tarian yang akan ditampilkan antara lain adalah Tari Saman (Aceh), Tari Nandak Ganjen (DKI Jakarta), Tari Greget Jawara (DKI Jakarta), Tari Piring (Sumatera Barat), Tari Balian Bawo (Kalimantan Tengah), Tari Enggang (Kalimantan Timur), Tari Mandau (Kalimantan Tengah), dan Tari Tifa (Papua).












Unpad Tampil di Festival Folklor Bulgaria


Universitas Padjajaran


REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Sebanyak 23 mahasiswa dari tim ekspedisi seni budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung akan unjuk gigi pada International Folklor Festival di Veliko Tarnovo, Bulgaria, 16-28 Agustus 2014.

"Internasioanal Folklore Festival di Bulgaria adalah salah satu acara terbesar di dunia. Acara ini diikuti oleh berbagai negara dan salah satunya di ikuti oleh Indonesia," kata Presiden International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) Indonesia Syaid Rachmat di Bandung, Senin (30/6).

Terkait kegiatan itu, pada Minggu digelar Farewell show Unpad Student Arts And Cultural Expedition (USACE) 2014 "Bring The Beauty Of Indonesia To Bulgaria" yang diadakan di Trans Studio Bandung. Menurut dia, kegiatan itu kerja sama antara CIOFF dengan Unpad ke tiga kalinya dengan target menjadi salah satu daya tarik wisatawan mancanegara.

CIOFF merupakan kelompok nasional perwakilan dari organisasi non-profit art festival lokal, yang mengurus pelestarian kebudayaan dan bernaung di bawah UNESCO. Syaid Rachmat menyatakan, tak hanya seni tari dan alat musik yang akan ditampilkan di Bulgaria, tapi juga akan menunjukan makanan khas Indonesia. Tari yang akan dibawakan antara lain tari tradisional Kalimantan, Betawi, Sulawesi, Bali dan tari yang berasal dari timur Indonesia.

Sebanyak 90 delegasi negara peserta akan hadir dalam kegiatan yang rutin digelar setiap tahun itu. Tahun 2014 ini deligasi Indonesia membawa tarian yang berbeda dari biasanya karena lebih variatif, sebelumnya hanya tarian Sunda, Betawi dan Jawa.

"Kali ini kebih konsen dengan tarian kalimantan dan tarian infonesia timur, kami akan membawakan sembilan tarian untuk sembilan hari, " kata Devita ketua deligasi USACE 2014.

Vita juga menambahkan akan ada satu hari khusus untuk Indonesia. Disana kontangen akan memamerkan berbagai masakan khas Indonesia, khususnya rendang yang sengaja dibawa dari Indonesia, juga permainan seperti gangsing, benteng, kelereng, congklak dan seni angklung. "Kami membentuk karakter indonesia, itu lebih baik dibandingkan dengan isu yang beredar saat ini. Kita bawa soft power, bahwa Indonesia kreatif dan memiliki aneka budaya," tambahnya.

Kamis, 09 Oktober 2014

CIOFF Indonesia Pamer Kebolehan di Festival Seni Turki



Aktual.com

"Festival tahunan yang diadakan selama sembilan hari pada 22 hingga 30 September 2014 untuk memperingati kelahiran tokoh sufi termasyhur Turki, Mevlana (Maulana) Jalaluddin Rumi," ungkap Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Ankara, Robertus Irawan di Kairo, Rabu (1/10).

Jakarta, Aktual.co — Tim Seni Budaya Nusantara dari CIOFF Indonesia memeriahkan festival musik reliji, "11th International Mystic Music Festival" di Kota Konya, Turki.

"Festival tahunan yang diadakan selama sembilan hari pada 22 hingga 30 September 2014 untuk memperingati kelahiran tokoh sufi termasyhur Turki, Mevlana (Maulana) Jalaluddin Rumi," ungkap Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Ankara, Robertus Irawan di Kairo, Rabu (1/10).

Tim Seni Budaya Nusantara yang dipimpin Presiden CIOFF Indonesia, Said Rachmat, itu tampil di festival internasional tersebut pada Senin, 29 September 2014.

"Penampilan Tim Indonesia memukau yang disambut tepuk tangan berulang-ulang oleh penonton," kata Irawan.

Tim Indonesia menampilkan beberapa tarian mencakup Tari Seudati, Tari Saman, Zapin Marhaban, Pukat, Rapai Geleng dan Ratoeh Doe.

Disebutkan, semua tarian yang dipentaskan Tim Indonesia di Gedung Pusat Kebudayaan Mevlana (Maulana) ini memakan waktu sekitar 90 menit non stop di hadapan sekitar 1.000 penonton.

Tari Saman yang energik mengundang decak kagum para penonton karena gerakannya yang cepat ditampilkan oleh para penari dan juga penyanyi Aceh Muhammad Usman.

Festival tahun ini diikuti oleh seniman-seniman musik reliji dari beberapa negara yaitu Bolivia, Pakistan, India, Tajikistan, Iran, Spanyol, Indonesia dan Turki sendiri.

Dubes RI untuk Turki Nahari Agustini beserta suami, dan Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Ankara, Robertus Irawan turut hadir dalam pertunjukan seni tim Indonesia tersebut.

Di akhir penampilan, penonton memberikan standing applause kepada para penari, penyanyi dan musisi dari Tim Seni Budaya Nusantara.

(Ant)

Source : https://www.youtube.com/watch?v=lB6H2C-6IdM

Source : https://www.youtube.com/watch?v=LmpO3dm8Rx0

Source : https://www.youtube.com/watch?v=QT4V0hDnF5o

Source : https://www.youtube.com/watch?v=96L7n2am7tA

Senin, 06 Oktober 2014

Adik Irma Memukau Yilan International Children's Folklore & Folkgame Festival



Ini adalah tahun ke- 3 sekolah Adik Irma mengikuti festival bersama CIOFF Indonesia, setelah Turki dan Morocco. Tahun ini, Adik Irma mengikuti Yilan International Children's Folklore & Folkgame Festival di Yilan, Taiwan pada tanggal 28 Juli sampai 6 Agustus 2014. Negara-negara yang mengikuti festival ini ada 11 negara, yaitu Ukraina, Taiwan, Sakha Republik, Lithuania, Tahiti, Bulgaria, Mexico, Phillipine, Peru, dan juga Korea.


Peserta yang mewakili Indonesia terdiri dari 18 orang termasuk penari, pemusik, official. Bapak Binsar Agung Hartanto sebagai leader dan Nur Kusuma Ngarasati sebagai Representative CIOFF Indonesia serta Choreographer dan Director. Untuk persiapannya grup Adik Irma berlatih selama 4 bulan, mereka merasakan latihan di bulan puasa dan berlatih 10 jam perminggu. Grup Adik Irma berkesempatan untuk merayakan hari lebaran di Taiwan meninggalkan keluarga sejenak untuk mengharumkan nama Indonesia.


Grup Adik Irma membawakan 7 tarian dengan musik live, yaitu tari Piring, tari Nandak Ganjen, tari Tifa, tari Tor-tor, tari Balian Bawo, tari Saman, dan tari Gandrang Bulo. Beragam aktifitas dijalankan dengan gembira seperti, games day bersama negara-negara lain, mengajarkan negara lain tarian dan musik Indonesia, farewell night, dan Indonesian Night.

Indonesian Night adalah aktifitas yang paling berkesan. Group Adik Irma menyajikan makanan khas Indonesia, yaitu 5 tumpeng nasi kuning, keripik pedas dan minuman bajigur yang sangat diminati oleh peserta dari negara lain. Semua makanan & minuman yang disediakan habis ludes tidak tersisa, serta pertunjukan tarian Saman yang memukau group negara lain dan satff dari pihak festival karena malam itu kami sangat tidak menyangkan bahwa mereka akan standing applause bahkan mereka langsung minta diajarkan tari Saman.


Group Adik Irma juga mengenalkan budaya & keramahtamahan masyarakat Indonesia di Taiwan dengan persahabatan bersama negara lainnya. Banyak negara yang menghantarkan Indonesia ketika harus pulang meninggalkan festival sampai mereka berlari hingga jalan raya sampai bus Indonesia tidak bisa terkejar lagi.


"Kesuksesan dari group berasal dari tekad yang kuat serta kerja sama yang baik dari setiap pesertanya" - Nur Kusuma Ngarasati


(Puti Anindya)