Bermula ketika saya menyaksikan sebuah penampilan
tari Saman, muncul ketertarikan terhadap seni budaya Indonesia yang kemudian menjadi
titik awal dari perjalanan meraih prestasi besar dalam hidup saya. Saat itu
merupakan tahun terakhir saya dibangku SMA, ketika sebuah program dari
organisasi kebudayaan Internasional, yang bernama CIOFF® Indonesia, datang ke sekolah saya.
Program tersebut merupakan kegiatan misi
budaya mewakili nama Indonesia, dalam festival dan kompetisi tari tradisional
tingkat Internasional di kota Yalova, Turki. Mendapatkan kesempatan menampilkan
bakat dan hobi di tingkat Internasional untuk mewakili negara tentu merupakan
impian, dan juga suatu kehormatan dan kebanggaan bagi semua orang. Alasan
itulah yang kemudian mendorong saya untuk ikut berpartisipasi bersama dengan 24
murid lainnya.
Berlatih selama kurang lebih 4 bulan untuk
membawakan 7 tarian tradisional dari
berbagai daerah Indonesia. Kami berlatih keras untuk bisa membawa nama baik
Indonesia di mata dunia, sebagai tugas utama kami yang akan menjadi duta
kebudayaan Indonesia di acara tersebut. Kami dilatih oleh CIOFF® Indonesia dari kualitas setingkat siswa-siswi SMA sampai akhirnya
siap bersaing dengan artis profesional yang akan kami hadapi disana.
Kegiatan festival berlangsung selama satu
minggu, yang ditutup dengan kompetisi seni budaya antar negara partisipan.
Selama kegiatan festival kami tampil dengan cukup baik. Masyarakat setempat dan
negara partisipan pun memberikan apresiasi yang luar biasa terhadapa penampilan
kami. Duta Besar Indonesia untuk Turki kala itupun sampai berpergian jauh dari
kota Ankara ke kota Yalova hanya untuk menyaksikan penampilan kami selama di
festival dan saat kompetisi.
Puncak acara dimeriahkan dengan diadakannya
kompetisi antar negara partisipan pada hari terakhir. Penampilan dalam bentuk tarian,
drama, musik dan nyanyian, ataupun gabungan dari beberapa penampilan yang
mewakili seni budaya masing-masing negara pun diadu. Kami mendapat urutan penampilan
kedua, menampilkan gabungan tari Tifa, dari Papua dan Tari Lontar, dari Nusa
Tenggara Barat.
Kami memberikan penampilan maksimal, lebih
dari yang pernah kami berikan sebelumnya. Tebarkan senyum bahagia dengan
harapan untuk menghibur penonton, dengan bangga memperlihatkan seni budaya
Indonesia di atas panggung internasional untuk negara tercinta. Malam itu, kami
memberikan usaha terbaik kami, dan begitu juga dengan partisipan lainnya.
Saat penentuan tiba dan suasana pun terasa
tegang, Semua orang yang hadir antusias untuk mengetahui hasil penjurian.
Pemenang juara ketiga dan kedua telah disebutkan, dan nama Indonesia tidak
terucap. Mengingat penampilan partisipan lain yang begitu memukau, kami tidak
berharap banyak. Kami merasa sudah cukup bangga
dan puas dengan usaha yang telah kami berikan malam itu.
Kemudian MC mengumumkan, “And the first winner is…Indonesia!!”.
Sesaat kami semua terdiam saling tatap penuh arti satu sama lain seperti tak
percaya dengan apa yang kami dengar. Seluruh penonton dan partisipan riuh
bertepuk tangan, menyadarkan kami bahwa kami telah memenangkan kejuaraan
tersebut. Seketika kami mulai bersorak dan saling memeluk satu sama lain. Piala
diserahkan kepada kami, bendera Indonesia sudah ditangan, dan kami menyanyikan
lagu “Indonesia Raya” bersama-sama dengan lantang, sambil menangis terharu.
Bangga, satu kata yang bisa mendeskripsikan
dengan baik perasaan saya dan teman-teman saat meraih prestasi tersebut.
Mendengarkan nama Indonesia dielu-elukan di negara lain, dan betapa besar
apresiasi dunia terhadapa budaya Indonesia telah mengubah cara pandang saya.
Motivasi yang kemudian muncul untuk terus aktif sebagai duta budaya Indonesia yang
terus berusaha agar kebudayaan kita senantiasa dikenal dan dicintai baik oleh
masyarakat lokal dan juga internasional.
“A Nation’s culture resides in the hearts
and the soul of its people”
–Mahatma Gandhi
Ditulis oleh
Gayatri Annisa Larasati
Staff Blog CIOFF Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar