CIOFF FOLKLORIADA-Festival Terbesar Didunia

14.05CIOFF Indonesia

Setiap 4 tahun sekali CIOFF dunia mengadakan Folkloriada, The Biggest Folklore Festival in the world, setiap negara di penjuru dunia mengirimkan delegasi terbaik nya untuk mewakili negara nya untuk mengenalkan seni budaya dengan misi perdamaian dunia.

Tahun 2012 silam saya berkesempatan untuk mengikuti FOLKLORIADA Festival yang diadakan oleh CIOFF Korea dikota Anseong.tentunya kepaergian dan keikutsertaan saya kesana mewakili Negara Indonesia, dan dipercaya mewakili CIOFF® Indonesia Rasa bangga menjadi anak bangsa dan kecintaan saya akan budaya Indonesia menjadi bertambah karena begitu banyak hal – hal menarik yang saya dapatkan ketika saya mengikuti Folkloriada 2012. 

Dengan berbagai pengalaman berharga yang saya dapatkan ketika mengikuti festival festival lainnya, semenjak saya bergabung di CIOFF® Indonesia,  kembali saya dipercayakan oleh CIOFF® Indonesia dan tentunya juga mewakili Negara tercinta untuk mengikuti Folkloriada 2016 di Mexico pada tanggal 29 Juli – 14 Agustus 2016 yang melibatkan 1500 seniman dari 48 negara di dunia dan saya salah satu nya.


“Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha”, “If you want it work for it!”

Dua kata bijak tersebut yang selalu menjadi pedoman hidup saya untuk berani melangkah kedepan di hidup saya. Persiapan kami tidak mudah untuk mengibarkan bendera merah putih di 31 Negara-negara yang saya pernah kunjungi, selain kami harus mempunyai tekad yang kuat untuk mempromosikan budaya Indonesia, kami pun harus mempersiapkan fisik kami dengan berlatih 6 jam setiap hari Minggu selama 6 bulan.untuk tari dan musik, karena adanya keterbatasan peserta kami harus bergantian bermain musik dan menari pada saat yang sama,merupakan pengalaman yang sangat berharga untuk saya, karena saya yakin tidak banyak orang yang dapat melakukannya. Belum lagi kami harus ganti kostum di setiap tarian nya, tentu butuh persiapan yang matang.

Tarian dan musik yang kami bawakan berbagai macam, kami membawa Tari Greget Jawara dari D.K.I Jakarta, Wira Rebana dari Bali, Tari Topeng dari Jawa Barat, Tari Bubuka dari Jawa Barat, Tari Bajidor Kahot dari Jawa Barat, Tari Topeng Keras dari Bali, Tari Enggang Balian dari Kalimantan, Tari Ginjring (Kreasi) dari Jawa barat dan tentu nya Tari Saman dari Aceh, tari yang telah masuk dalam Daftar Warisan Budaya UNESCO, UNESCO Representative List of the Intangible ICH in the 6th Session of the Intergovernmental Committee for the Protection of Cultural Heritage of UNESCO di Bali pada 24 November 2011.

Festival Folkloriada 2016 dilaksanakan di 3 kota yang berbeda, yaitu di kota Zacatecas, Kota Santiago de Queretaro, dan kota Mexico City. Total 50 jam saya dan tim harus terbang dan, kami transit di Abu Dhabi, Washington DC, Texas dan akhirnya tiba di Zacatecas disambut dengan pesta rakyat khas masyarakat Mexico yang bernama Callejoneada sebagai pesta kedatangan untuk semua negara partisipan Folkloriada 2016, meliputi parade menuju pusat kota bersama seluruh partisipan dan masyarakat Zacatecas. Kami berjalan sambil bernyanyi, menari, membawa alat musik dan disediakan juga oleh pemerintah Mexico minuman khas Mexico yaitu, Tequila. Tequila disajikan sangat unik, setiap partisipan diberikan name tag berupa gelas untuk meminum tequila, sepanjang jalan ada beberapa keledai yang membawa gallon tequila untuk di bagikan ke peserta dan masyarakat Zacatecas. Saat Callejonaeda semua partisipan dari semua negara dan masyarakat berbaur dan bergembira bersama tanpa mengenal perbedaan ras, suku, kulit dan budaya.


THE MOST HAPPIEST PARADE I’VE EVER HAD!

Berjalan sepanjang 3,5 km menyanyikan lagu tradisional Indonesia sambil menari dan bermain musik tidak terasa, karena antusiasme masyarakat yang luar biasa, penuh nya jalanan menuju Centro Historico, applause mereka ketika kita lewat, banyak yang meminta foto karena kostum kami colorful dan menggunakan property yang menarik, yaitu kostum Kalimantan dan betawi. Bahkan masyarakat Zacatecas teriak “Bailar”, artinya mereka meminta kami menari dan itu terjadi berkali – kali. Sungguh luar biasa bahagianya ketika ada orang – orang yang menghargai kebudayaan bangsa lain.

Selain itu ada kejadian yang mengharuskan kita solid sebagai tim CIOFF® Indonesia, yaitu ketika beberapa penari cidera dan sakit selama di Mexico, Tetapi semua terbayar sudah, ada yang membuat saya menitihkan air mata dan sangat bahagia adalah ketika kami pertunjukan terakhir di kota Zacatecas pada hari itu saya menari Tari Wira Rebana, Tari Bubuka dan Tari Saman serta bermain musik untuk mengiringi tarian lain nya. Indonesia mendapatkan kesempatan terakhir untuk menutup acara setelah negara Bulgaria. Untuk pertama kali nya tari Bubuka mendapatkan standing applause dari depan panggung hingga ujung belakang semua berdiri dan tepuk tangan dengan meriah. Lalu setelah pertunjukan saya buka Instagram ada orang yang merekam saya solo menari bubuka dan di upload di Instagram nya dengan caption “Amazing dance from Indonesia”. Rasa bahagia dan rasa bangga campur aduk yang bisa saya lakukan hanya memeluk teman – teman saya dan mengucap syukur kepadaNya .

Ini adalah perjalanan dan pengalaman terbaik bagi hidup saya, sehingga terus menambah kecintaan saya kepada budaya kita.


#Terima kasih Indonesia, terima kasih CIOFF® Indonesia#

“Bukan kita yang menilai usaha kita, 
tetapi orang lain yang akan menghargai hasil jerih payah kita”.



Nur Kusuma Ngarasati, Head Public Relations CIOFF® Indonesia






You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Formulir Kontak

Arsip Blog